Smartphone Dapat Menyebabkan Tuli? Ini Kata Para Ahli!

Apakah Anda pernah mengalami situasi di mana kakek atau orang tua menyuruh mengecilkan volume saat Anda menyetel musik keras-keras? Dari generasi ke generasi, tiap remaja selalu diberitahu oleh orang tua mereka untuk mengecilkan suara dari musik tersebut. Sekarang tampaknya ada alasan medis yang kuat mengapa mereka melakukannya.

Baru-baru ini, Organisasi Kesehatan Dunia WHO memperingatkan dalam sebuah laporan bahwa lebih dari satu miliar anak muda beresiko untuk kehilangan pendengaran secara permanen. Salah satu penyebab utamanya adalah penggunaan salah satu perangkat yang populer digunakan untuk mendengarkan musik saat ini, yakni smartphone.


Pada saat di mana Anda meletakkan sumber suara ke dekat gendang telinga, sebagai masyarakat kita perlu mengetahui terhadap dampaknya lebih lanjut. Suara keras dapat merusak silia dari telinga bagian dalam. Silia sendiri merupakan struktur kecil yang wujudnya mirip seperti rambut yang mengubah gelombang suara menjadi sinyal listrik untuk disampaikan ke otak. Silia yang rusak tidak pernah bisa tumbuh kembali.

Dr. Shelly Chadha, seorang petugas teknis untuk pencegahan tuli dan gangguan pendengaran untuk WHO menjelaskan bahwa bahaya yang ditimbulkan oleh smartphone adalah karena banyak orang yang mendengarkan musik dengan suara yang terlalu keras.

Yang memperburuk hal tersebut adalah kenyataan bahwa orang sering mendengarkan musik ketika berada di jalan, stasiun, atau di kereta di mana ada banyak kebisingan yang melatarbelakanginya.

Earphone yang dibundle bersama dengan smartphone atau MP3 player kadang juga dilengkapi dengan fitur yang dapat menghalangi ambient kebisingan lingkungan. Jadi, di lingkungan perkotaan yang bising, pengguna malah sering memaksimalkan volume untuk menikmati musiknya.

Sebagian besar masyarakat secara perlahan merusak pendengarannya sendiri tanpa ia sadari. Meski demikian, telinga memiliki cara sendiri untuk memperingatkan diri kita. Jika Anda keluar dari pertunjukan musik dan merasakan telinga Anda berdengung atau Anda tiba-tiba harus berbicara keras untuk mendengar suara Anda sendiri, itu sebenarnya merupakan mekanisme pertahanan telinga melindungi diri dari kerusakan. Fenomena ini sering disebut pergeseran ambang batas sementara.

Berikan telinga Anda waktu sejenak

Untuk menghindari hal tersebut, Anda harus jauh dari kebisingan dengan cara memberikan kesempatan kepada telinga Anda untuk beristirahat sedikitnya 12 jam. Mudah-mudahan, kerusakan tersebut belum menjadi kerusakan permanen dan pendengaran Anda akan pulih.

Cara untuk merawat telinga Anda

Sebuah percakapan normal biasanya memiliki keras suara 60 desibel. Volume di atas 85 desibel akan menyebabkan kerusakan setelah sekitar delapan jam. Suara di atas 100 desibel dapat menyebabkan kerusakan hanya dalam waktu 15 menit. Tapi, mengukur tingkat desibel tidaklah praktis dan memang rumit bagi kebanyakan orang. Dr. Chadha merekomendasikan melakukan tes dengan cara yang lebih mudah.

Bagaimana cara melakukan tes dalam mengukur tingkat desibel tersebut? 

Duduklah di ruangan yang tenang dan mendengarkan musik dengan volume antara 50% sampai 60%. Anda masih bisa bercakap-cakap dengan orang yang duduk di dekat Anda. Jika Anda tidak dapat melakukan itu, berarti musiknya sudah terlalu keras.

Untuk itu, peganglah kuncup telinga dan tutup dengan sisa kepalan tangan Anda di sekitarnya. Jika Anda masih dapat mendengarkan musik, berarti volumenya terlalu keras.

Beberapa solusi yang bisa dilakukan

Salah satu solusi untuk masalah ini adalah menggunakan noise-cancelling earphone yang bisa memblokir suara ambient dan memungkinkan pecinta musik untuk mendengarkan musik mereka pada volume yang lebih rendah dan lebih aman. Fitur built-in untuk menjaga keamanan telinga juga telah diperkenalkan oleh beberapa pabrikan.

Misalnya Apple, yang memperkenalkan cara membatasi volume pada perangkat iPod dan iPhone. Google juga telah memperkenalkan aplikasi pembatas volume untuk perangkat Android-nya.

Dari beberapa fitur yang tersedia tersebut, tak satupun yang sempurna. Strategi terbaik dalam mengatasi masalah ini adalah menghapus, mengurangi dan istirahat. Maksudnya adalah Hapus suara keras berkepanjangan dari diri, Kurangi jumlah kebisingan latar belakang di sekitar Anda dan Istirahatkan telinga Anda untuk proses pemulihan dari aktivitas keseharian Anda.

Sebagai penutup, Dr. Chadha mengatakan bahwa tujuan dari laporan WHO bukan untuk menakut-nakuti orang yang menggunakan smartphone. Dia mengatakan bahwa jika Anda mendengarkan musik pada tingkat volume yang aman, maka Anda dapat mendengarkan musik tersebut dengan baik untuk waktu yang lama.

Kami tidak mengatakan bahwa orang tidak boleh mendengarkan musik, hanya saja untuk memastikan bahwa mereka dapat mendengarkan musik secara AMAN dan UNTUK SELAMANYA.

0 Response to "Smartphone Dapat Menyebabkan Tuli? Ini Kata Para Ahli!"

Posting Komentar